Nama Dosen : dr. Ana Adryana
Mata Kuliah : Parasitologi
|
DISUSUN
OLEH :
(KELOMPOK
1)
DEWI
CITRA UTAMI
SERI
HANDAYANI
RANDI
SETIAWAN
STIKES
MEGA BUANA PALOPO
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Plasmodium vivax “
dapat di selesaikan tepat waktu.
Mengingat kodrat manusia sebagai manusia biasa tidak menutup kemungkinan
adanya kekurangan-kekurangan yang membutuhkan koreksi dan penyempurnaan dari
berbagai pihak. Maka dari itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi menyempurnakan
makalah kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Palopo, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang 1
B.
Rumusan Masalah 1
C.
Tujuan Penulisan 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Taksonomi 3
B.
Hospes dan Nama Penyakit 3
C.
Distribusi Geografi 4
D.
Morfologi dan Daur Hidup 4
E. Patologi
dan Gejala Klinis 5
F.
Diagnosa Laboratorium 5
G.
Penatalaksanaan 6
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan 7
B.
Saran 7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sporozoa
(Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau
bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk
sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.
Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang.
Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu,
pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara
berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing – masing
dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.
Pergerakannya
dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat
panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat parasit dan dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara
difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya.
Reproduksi dapat secara vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari
Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan
Toxoplasma gondii.
Vektor dari
Plasmodium penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles betina. Plasmodium
hidup sebagai parasit pada sel-sel darah merah manusia atau vertebrata lainnya.
selama hidupnya, Palsmodium tersebut mengalami dua fase, yakni fase sporogoni
dan fase skizogoni. Fase sporogoni terjadi didalam tubuh nyamuk Anopheles
betina, sedangkan fase skizogoni berlangsung didalam tubuh manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
taksonomi dari Plasmodium vivaks?
2.
Apakah
hospes dan nama penyakit dari Plasmodium vivaks?
3.
Bagaimanakah
distribusi geografi dari Plasmodium vivaks?
4.
Bagaimanakah
morfologi dan daur hidup dari Plasmodium vivaks?
5.
Bagaimanakah
patologi dan gejala klinis dari Plasmodium vivaks?
6.
Apakah
diagnose laboratorium dari Plasmodium vivaks?
7.
Bagaimanakah
penatalaksanaan dari Plasmodium vivaks?
C.
Tujuan
Penulisan makalah
1.
Untuk
mengetahui taksonomi dari Plasmodium
vivax.
2.
Untuk mengetahui hospes dan nama penyakit dari
Plasmodium vivax.
3.
Untuk mengetahui distribusi geografi dari
Plasmodium vivax.
4.
Untuk
megetahui Morfologi dan daur hidup dari Plasmodium
vivax.
5.
Untuk mengetahui patologi dan gejala klinis
dari Plasmodium vivax.
6.
Untuk mengetahui diagnosa laboratorium dari
Plasmodium
vivax.
7.
Untuk
mengetahui penatalaksanaan dari Plasmodium
vivax.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Taksonomi
Plasmodium
vivax adalah protozoa parasit yang patogen yang sering dan didistribusikan secara luas sebagian
besar menyebabkan malaria. Plasmodium
vivax merupakan salah satu dari enam jenis parasit malaria yang
sering menginfeksi manusia.
Plasmodium vivax termasuk ke dalam anggota filum Sporozoa yang tidak memiliki
alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang.
Taksonomi :
Domain :
Eukaryota
Kingdom :
Chromalveolata
Superphylum :
Alveolata
Phylum :
Apicomplexa
Class :
Aconoidasida
Ordo :
Haemosporida
Family :
Plasmodiidae
Genus :
Plasmodium
B.
Hospes dan Nama Penyakit
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini , sedangkan hospes
definitifnya adalah nyamuk Anopheles
betina.
Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat
juga disebut malaria tersiana.
C. Distribusi Geografi
Plasmodium vivax merupakan jenis parasit
malaria yang menyebabkan penyakit malaria vivaks atau dikenal sebagai malaria
tersiana dimana demam setelah hari pertama terjadi lagi pada hari ketiga
(interval 48 jam). Parasit jenis ini banyak ditemukan di daerah subtropik
meskipun dapat pula ditemukan di daerah dingin seperti Rusia, sementara di
daerah tropis Afrika (terutama Afrika Barat), jarang ditemukan. Di Indonesia,
Plasmodium vivax tersebar hamper di seluruh kepulauan dan pada umumnya di
daerah yang mengalami endemik malaria.
D. Morfologi dan Daur Hidup
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah
manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3
hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar
dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru.
Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel
darah merah dalam jumlah banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan
menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut
terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit
dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet
(sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi
terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
6. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus
dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk
(ookista)
7. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali
sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
8. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga
sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam
kelenjar ludah.
9. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan
dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
E. Patologi
dan Gejala Klinis
Serangan
pertama dimulai dengan sindrom prodromal: sakit kepala, sakit punggung, mual
dan malaise umum. Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama ,tetapi kemudian
menjadi intermiten dengan perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, suhu
meninggi dan kemudian turun menjadi normal. Malaria vivax penting bukan karena
angka kematiannya tetapi karena kelemahan penderita yang disebabkan oleh
relapsnya.
Limpa
pada serangan pertama mulai membesar, dengan konsistensi lembek dan mulai
teraba pada minggu kedua. Pada malaria menahun menjadi sangat besar ,keras dan
kenyal. Pada permulaan serangan pertama , jumlah parasit Plasmodium
vivaxkecil dalam peredaran darah tepi, tetapi bila demam tersian telah
berlangsung, jumlahnya bertambah besar. Kira–kira satu minggu setelah serangan
pertama , stadium gametosit tampak dalam darah.
F. Diagnosa Laboratorium
Pemeriksaan
laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan
melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam
sediaan darah. Sediaan darah tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang
lebih baik dan sempurna morfologinya, namun perlu ketelitian dan kesabaran
dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan mempercepat
proses identifikasi Plasmodiun walaupun morfologi parasit tidak sebaik bila
dibuat sediaan apus
G. Penatalaksanaan
Prinsip dasar pengobatan malaria
vivaks adalah pengobatan radikal yang ditujukan pada stadium
hipnozoit di sel hati dan di eritrosit.
Tahun 1989, Plasmodium vivax resisten klorokuin. Sehingga dipakai
pengobatan klorokuin selama
3 hari dilakukan bersamaan dengan primakuin selama
14 hari. Dengan cara ini, primakuin bersifat sebagai skizontizid
darah selain membunuh hipnozoit dalam hati. Jika dengan pengobatan primakuin masih belum terjadi
relaps, bisa ditambahkan dosis primakuin sampai
30 mg/hari.
Obat alternatif lain: artesunat-amodiakuin, dihidroartemisinin-piperakuin,
atau non-altemisin (meflokuin, atovaquone-proguanil).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Plasmodium vivax
adalah protozoa parasit yang patogen yang sering dan didistribusikan secara luas sebagian
besar menyebabkan malaria. Plasmodium
vivax merupakan salah satu dari enam jenis parasit malaria yang
sering menginfeksi manusia.
Manusia
merupakan hospes perantara parasit ini , sedangkan hospes definitifnya adalah
nyamuk Anopheles betina.
Plasmodium vivax menyebabkan
penyakit malaria vivaks, dapat juga disebut malaria tersiana. Parasit jenis ini banyak
ditemukan di daerah subtropik meskipun dapat pula ditemukan di daerah
dinginseperti Rusia.
B. Saran
Pengawasan malaria tergantung pada pembersihan
tempat perindukan nyamuk, perlindungan perorangan terhadap nyamuk (kasa,
kelambu, obat nyamuk), pengobatan dengan obat supresi bagi orang yang kontak,
dan pengobatan adekuat penderita dan pembawa parasit. Pemberantasan, suatu
bidang yang sangat kompleks, memerlukan pemutusan kontak antara nyamuk Anopheles dan manusia
dalam jangka waktu yang cukup untuk mencegah penularan, dengan menghilangkan
semua kasus aktif melalui pengobatan dan penyembuhan spontan.
DAFTAR
PUSTAKA
Brown, Gerald W.1989.Dasar
Parasitologi Klinis.Gramedia:Jakarta
http://malariana.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment